Wednesday, April 22, 2020

Ruang Lingkup dan Prinsip-Prinsip Ekonomi Politik Klasik

1.      Teori Ekonomi Politik Klasik
Teori ekonomi politik sangat anti dengan campur tangan pemerintah pandangan ini sangat berbeda dengan pandanga pada masa merkantalisme yaitru yang percaya bahwa negarwan sebagai layaknya seorang bapak yang lebih baik di suatu rumah tangga yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan seluruh anggota masyarakat dan dan mengatur ketenaga kerjaan. Adam Smith yang merupakan seorng tokoh kaum klasik, mendoktrin bahwa merkantalis dinilai terlalu peternalis, yang dimana Adam Smith percaya bahwa campur tangan yang terlalu banyak oleh pemerintah justru bisa menyebabkan perekonomian mengalami distorsi yang ujung-ujungnya hanya akan menimbulkan terjadinya inefiensi. Karena campur tangan pemerintah lebih sering mengganggu jalannya perekonomian.
2.      Ruang Lingkup dan Prinsip Prinsip Ekonomi Politik Klasik.
a.      Ruang Lingkup ekonomi politik klasik
Adam Smith dengan landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya yang tidak sesuai dengan landasan itu. Landasan itu dengan jelas dipengaruhi oleh John Locke dan juga pandangan kaum Fisiokrat. Kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi Klasik tetap mempertahankan laissez faire. Pandangan-pandangan para pemikir dalam aliran Klasik tidaklah homogen, masih terjadi perbedaan pandangan terhadap perilaku variabel-variabel ekonomi yang mereka bahas. Misalnya Smith lebih menekankan aspek kekayaan yang berlimpah, sedangkan Malthus penuh kekuatiran pertambahan penduduk yang lebih cepat dan Ricardo lebih tertarik kepada teori distribusi kekayaan sedangkan Mill telah mulai berorientasi kepada pemikiran-pemikiran sosialis.
Anggapan klasik juga menyangkut tentang mekanisme pasar adalah dimana para ahli ekonomi mengatakan bahwa pasar akan tegak dan bekerja dengan baik apabila tidak ada campur tangan pemerintah karena percaya bahwa campur tangan yang terlalu banyak oleh pemerintah justru bisa menyebabkan perekonomian mengalami distorsi yang ujung-ujungnya hanya akan menimbulkan terjadinya inefiensi. Karena campur tangan pemerintah lebih sering mengganggu jalannya perekonomian.
Seperti pepatah mengatakan, tidak ada gading yang tak retak, maka demikian jugalah yang dialami para pemikir ekonomi Klasik. Berbagai kritik diajukan oleh ahli-ahli lainnya. Kritik itu antara lain datang dari Lauderdale, Sismondi, List, Muller dan Marx, dan pemikir ekonomi sosialis lainnya.
b.      Prinsip Prinsip ekonomi politik klasik
Ekonomi politik klasik dibangun dengan dua pokok pikiran yakni pasar dapat meregulasi sendiri (self-regulating market­­­­­­­­­­­­­­­) dan eksistensi teori nilai dan distribusi (value and distribution). Premis self-regulating market­­­­­­­­­­­­­­­ merupakan doktrin tentang ketangguhan pasar dalam mengorganisasi kegiatan/transaksi ekonomi yang dipandu oleh sinyal harga dan perilaku mencari keuntungan. Prinsip inilah yang mengantar pendekatan ini untuk meyakini adanya keunggulan bidang ekonomi apabila direlasikan dengan bidang-bidang lainnya. Sedangkan teori nilai dan distribusi berpendapat bahwa nilai suatu barang/ jasa diturunkan dari sistem pembagian kerja. Disini harga suatu barang/jasa dihitung dari jumlah (jam kerja) tenaga kerja yang digunakan.
Adapun Ruang lingkum ekonomi politik klasik menurut para tokoh yaitu
1)      Menurut Adam Smith sebagai tokoh aliran klasik
      menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul ”Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” yaitu: ”Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa adalah modal yang membiayai keperluan hidup rakyat itu pada asal mulanya, dan dengan hasil-hasil pekerjaan tersebut dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari luar negeri.” Kapasitas produktif daripada kerja selalu bertambah dikarenakan adanya pembagian kerja yang makin mendasar dan rapi.Pembagian pekerjaan menurut adam smith dapat dibagi menjadi 2 yaitu yang pertama membagi pekerjaan menjadi sederhana sehingga semua buruh dengan tingkat keahlian tertenrtu menjadi dapat melakukan pekerjaan dan untuk yang kedua yaitu pembagian pekjerjaan bersusun yang membagi pekerjaan suatu kegiatan produksi  menjadi beberapa bagian.  Saat konsep pembaian pekerjaan telah berkembang daan juga saat inmi telah banyak digunakan secara luas yang hhampir keseluruh sektor industri memiliki keuntungan yaitu;
-          Setiap orang dapat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya
-          Dapat meningkatkan pengetahuan didalam pekerjaan tersebut sehingga lebih mantaap
-          Orang yang bersangkutan mengerjakan pekrjaan secara berkelanjutan sehingga dapat menghindari kehilangan waktu, ini berarti semakin efesien
Pemikiran mengenai nilai oleh kaum klasik masih relevan dengan perkembangan dunia saat ini. Sebagai contohnya di Indonesia yang memiliki masalah dalam penentuan harga jual beberapa BUMN yang dianggap terlalu murah.Pandangan Adam Smith atas konsep nilai dibedakan menjadi 2 yaitu nilai pemakaian dan nilai penukaran. Hal ini menimbulkan paradok nilai, yaitu barang yang mempunyai nilai pemakaian (nilai guna_ yang sangat tinggi, misalnya air dan udara, tetapi mempunyai nilai penukaran yang sangat rendah. Malahan boleh dikatakan tidak mempunyai nilai penukaran. Sedangkan di sisi lain barang yang nilai gunanya sedikit tetapi dapat memiliki nilai penukaran yang tinggi, seperti berlian. Hal ini baru diselesaikan oleh ajaran nilai subyektif.
2)      menurut David Ricardo (1772-1823)
    merupakan seoranng tokoh aliran klasik yang mengaktakan bahwaa nilai penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Jadidapat dikatakan bqahwaa suatu barang dapat ditukar apanbila barang tersebut adalah barang yang dapat digunakan. Barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang.
Selanjutnya David Ricardo (1772-1823) juga menjelaskan tentang perbedaan antara barang yang dapat dibuat dan atau barang yang dapat diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang sifatnya terbatas ataupun barang monopoli. Barang yang sifatnya terbatas Yaitu barang yang  nilainya sangat subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli dan Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. David Ricardo (1772-1823) mengemukakan bahwa berbagai kesulitan yang timbul dari ajaran nilai kerja.
-          Perlu diperhatikan adanya kualitas kerja, ada kualitas kerja terdidik dan tidak terdidik, kualitas kerja keahlian dan lain sebagainya. Aliran yang klasik dalam hal ini tidak memperhitungkan jam kerja yang dipergunakan untuk pembuatan barang, tetapi jumlah jam kerja yang biasa dan semestinya diperlukan untuk memproduksi barang. Dari situ maka Carey kemudian mengganti ajaran nilai kerja dengan ”teori biaya reproduksi.”
-          Kesulitan yang terdapat dalam nilai kerja itu bahwa selain kerja masih banyak lagi jasa produktif yang ikut membantu pembuatan barang itu, harus dihindarkan
3.      Contoh Kebijakan Ekonomi Politik Klasik
        Contoh kebijakan ekonomi poliki klasik salah satunya yaitu penentuan suku bungan oleh masing masing bank baik bank swasta maupun negri dimana bank bebas menentuak sendiri suku bunganya serta berapa persen bunga yang akan diberiakan kepada nasah yang karena suuku bunga sendiri merupakan daya tari tersendiri, tetapi  adanya margin atau batassan dari ban indonesia sehingga suku bunga itu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah merupakan slah satu yang dapat dijjadikan contoh untuk kebujakan ekonomi politik klasiik karena adan6ya turut campur pemerintah dalam masalah penentuan suku bunga ini.

0 comments:

Post a Comment